Save Maleo Tominanga, Danau Towuti

Tentang Yayasan Aliansi Konservasi Alam Towuti (AKAT)

Melindungi ekosistem kompleks danau malili dan memperjuangkan hak-hak masyarakat melalui pendekatan partisipatif.

Misi Kami

Kami fokus pada tiga pilar utama yakni konservasi alam, advokasi lingkungan, dan pemberdayaan komunitas melalui program yang transparan dan akuntabel.

Program Kami

Menjalankan program konservasi, advokasi kebijakan, dan pemberdayaan komunitas yang berdampak.

Transparansi

Berkomitmen pada keterbukaan dalam setiap laporan, keuangan, dan indikator kinerja proyek kami.

Program Kami

Inisiatif & tiga pilar utama program kami untuk perubahan yang berkelanjutan.

Program Konservasi Ekosistem

Salah satu program utama AKAT yakni Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dengan kode proyek "AKAT MATOA" suatu program yang fokus pada konservasi endemik kompleks danau malili Memulihkan kawasan kritis di sekitar Kompleks Danau Malili, memantau kualitas air dan keanekaragaman hayati, serta mengawasi pengelolaan sumber daya alam.

Program Advokasi Kebijakan Publik

AKAT adalah salah satu Member resmi IRMA.Kami mengunakan standar IRMA dalam advokasi untuk mendorong praktik pertambangan yang bertanggungjawab. Kami mendorong perubahan kebijakan Internasional,regional dan lokal agar kebijakan industi pertambangan memperhatikan hak-hak masyarakat dan perlindungan lingkungan.

Program Pemberdayaan Komunitas

AKAT memberdayakan masyarakat Kompleks Danau Malili melalui program konservasi berbasis komunitas. Fokus utama meliputi pengembangan Ekonomi Hijau dan Peningkatan Kapasitas dalam pengelolaan sumber daya alam. Tujuannya adalah menjadikan masyarakat garda terdepan dalam melindungi keanekaragaman hayati endemik dan memastikan keberlanjutan ekosistem Kompleks Danau Malili.

Berita Terbaru

Ikuti perkembangan terbaru dari lapangan.

Galeri

Berbagai kegiatan AKAT dalam gambar

Bergabung Bersama Kami

Bergabung menjadi relawan bersama kita buat perubahan nyata dan berdampak. Setiap kontribusi Anda, baik pikiran, waktu, tenaga, maupun suara, sangat berarti untuk kelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat.